Ternyata
masih banyak yang kurang paham atau bahkan tidak megerti sama sekali perihal
shaf yang harus lurus dan dirapatkan.
**
Padahal ada
banyak dalil yang menyinggung soal pelurusan dan perapatan shaf itu. Tapi di
sini, saya ambil yang—langsung ‘kena’ ke masalahnya saja.
->Dari Anas bin
Malik, dari Rasulullah dia bersabda “:Lurus rapatkan shaf kalian, karena
lurus rapatnya shaf adalah bagian
dari kesempurnaan tegaknya shalat." (HR. Bukhari No. 690. Muslim No.
433)
Saya khawatir, waktu juga energy para
penegak shalat akan gugur sia-sia karena shalatnya tak sempurna hanya karena bertahan pada sajadah masing-masing. Tidak
ingin merapat.
Semoga hari selanjutnya akan lebih baik.
Semoga Allah senantiasa mengeluarkan kita semua dari belenggu kejahiyiah--an.
Semoga hari selanjutnya akan lebih baik.
Semoga Allah senantiasa mengeluarkan kita semua dari belenggu kejahiyiah--an.
NB: sekedar tip
;Sajadah yang sizenya keterlaluan
(setengah meter lebih beberapa senti) mending diganti dengan size yang lebih
sederhana. Atau rela sajadahnya tertindis sajadah lainnya. Oh, atau ‘mau sujud
di sajadah makmun sebelahnya’ tapi dari sepantauan saya, sepertinya itu rada
sulit. Terhalang benteng gengsi atau mungkin (lagi-lagi pada pemahaman yang kurang)
***
***
Pengetahuan harus lebih diperluas
lagi. Berikut pemahaman, harus lebih di perdalam lagi.